SBOBETASIA88 – Kemenangan terhadap pandemi virus corona menjadi salah satu kemenangan yang diupayakan di seantero dunia, yang tidak terkecuali ranah persepakbolaan. Demi keselamatan bersama, berbagai macam kompetisi serta kegiatan sepak bola dihentikan. UEFA menanggapi dengan menunda Piala Eropa 2020. Bahkan tidak main-main, UEFA melakukan penundaan waktu 12 bulan. Singkatnya, Piala Eropa baru bisa digelar pada tahun 2021. Simak berikut dibawah ini beberapa fakta menarik terkait Piala Eropa 2020 yang dilansir dari beberapa sumber.
Piala Eropa 2020 jadi Piala Eropa 2021 Kali ini yang urutan pertama adalah Piala Eropa 2020 yang menjadi Piala 2021. Pada putaran final Piala Eropa sebelumnya telah dijadwalkan digelar pada tanggal 12 Juni hingga 12 Juli 2020 silam. Sayang, pandemi virus corona telah menjadi pandemi global. Yang artinya, dengan virus ini menyerang seluruh dunia yang tidak terkecuali negara para peserta hingga tuan rumah Euro 2021.
Sementara itu Piala Eropa kali ini digelar di 12 kota dan di 12 negara anggota UEFA yang berbeda-beda. Memaksakan Euro tetap digelar berdasarkan dengan rangkaian awal, tak hanya tidak adil saja, melainkan tidak masuk akal. Sebab ada banyak negara yang menerapkan kebijakan karantina wilayah atau tepatnya lockdown. Bagaimana tidak, saat ini hal yang menjadi fokus setiap negaranya adalah bebas dari virus COVID-19 dan bisa sembuh secepatnya, bukan menggelar sebuah turnamen olahraga. UEFA menanggapi hal ini dengan cara mengadakan rapat melalui teleconference bersama 56 asosiasi negara, European Club Association (ECA) dan European Leagues pada hari Selasa 17 Maret 2020 silam. Rapat koordinasi tersebut tujuannya buat bisa menentukan nasib Euro 2020. Diketahui, rapat tersebut terbagi jadi dua sesi.
Sesi pertama diskusi bersama European Leagues dan European Club Association (ECA). Keputusan dalam sesi awal memang tak dikabarkan dengan detail. Melainkan setidaknya keputusan itu digunakan buat sesi kedua dengan 55 asosiasi yang berujung keputusan buat menunda Euro hingga 2021. Menurut rangkaian rapat itu, putaran final Piala Eropa akan digelar pada tanggal 11 Juni – 11 Juli 2021 mendatang. Putaran final tetap digelar di 12 kota & 12 negara Sampai detik ini, UEFA belum menanggapi pembaruan terkait venue pertandingan. Dimana, untuk sementara bisa diambil kesimpulan kalau misalnya Piala Eropa 2021 akan segera dilangsungkan di 12 negara dan akan digelar di 12 kota anggota UEFA. Ke 12 kota itu diantaranya yakni Baku, Roma, Amsterdam, Copenhagen, Saint-Petersburg, Bucharest, Glasgow, London, Dublin, Bilbao, Muenchen, dan Budapest.
Secara garis besarnya, pembagian venuenya bisa menjadi seperti yang ada di bawah ini :
- Grup A : Italia (Roma) & Azerbaijan (Baku).
- Grup B : Rusia (Saint-Petersburg) & Denmark (Kopenhagen).
- Grup C : Belanda (Amsterdam) & Rumania (Bucharest).
- Grup D : Inggris (London) & Scotland (Glasgow).
- Grup E : Spanyol (Bilbao) & Republik Irlandia (Dublin).
- Grup F : Jerman (Munchen) & Hungaria (Budapest).
Untuk babak ke 16 besar diantaranya : Kopenhagen, London, Bilbao, Budapest, Amsterdam, Dublin, Glasgow, dan Bucharest.
Perempat Final : Roma, Muenchen, Baku.
Semifinal : London
Final : London
Perubahan jadwal play-off
Perubahan perputaran final Piala Eropa dampaknya terkena jadwal play-off. Kembali berbicara mengenai skenario ideal, babak play-off sendiri akan segera dimulai pada awal bulan Juni 2020 awalnya. Per hari Kamis 19 Maret 2020 silam, UEFA belum memberikan tanggal secara pastinya kapankah babak itu akan segera dimulai. Sebagai perbandingannya, yang tadinya babak play-off akan digelar pada tanggal 26 Maret – 31 Maret 2020. Namun sekarang ada 16 negara yang menjadi terbagi pada empat path di dalam babak play-off itu. Siapa yang akan menjadi juara path, maka dialah pantas buat menduduki empat slot tersisa di dalam putaran final.
- Path A diduduki oleh Bulgaria, Islandia, Romania, dan Hungaria.
- Path B terdiri dari Slovakia, Irlandia Utara, Bosnia-Herzegovina, dan Republik Irlandia.
- Path C diduduki Norwegia, Skotlandia, Serbia, dan Israel.
- Path D sendiri terdiri dari Makedonia Utara, Georgia, Belarusia dan Kosovo.
Hingga saat ini terdapatnya 20 negara yang dipastikan akan berlaga ke dalam perputaran Piala Eropa yang terbagi menjadi enam grup. Sebagai catatannya empat slot menjadi tersisa berada di Grup C – F. Ke-20 itu merupakan : Italia, Belgia, Rusia, Ukraina, Polandia, Spanyol, Turki, Prancis, Inggris, Finlandia, Republik Ceko, Swedia, Australia, Kroasia, Jerman, Belanda, Swiss, Portugal, Wales, dan Denmark.
Terdapat dua satuan kerja khusus
Akibat keputusan buat menunda Piala Eropa hingga 12 bulan lamanya bersifat darurat. Maka UEFA pun membentuk dua satuan kerja secara khusus. Kelompok utama tugasnya buat memastikan kalau jadwal pertandingan di level klub. Kelompok ini diisi dari perwakilan UEFA, klub, dan liga.
Sementara itu kelompok kedua fungsinya buat menanggapi dampak ekonomi, peraturan wabah COVID-19 keuangan, dan mengusulkan langkah-langkah buat membantu mengurangi konsekuensi pandemi. Tidak hanya diperkuat dari wakil UEFA, klub dan liga sala. Melainkan kelompok ini pun memberikan tempat buat perwakilan pemain. Serba utama di Piala Eropa edisi ke-16 Piala Eropa digelar di berbagai macam negara sekaligus, tentunya ini menjadi pertama kalinya. Menurut mantan Presiden UEFA, Michel Platini, format ini dibentuk buat merayakan sejarah 60 tahun silam alias Piala Eropa dengan edisi pertama. Artinya itu, Piala Eropa pertama kali berlangsung pada tahun 1960 silam. Di tahun 2021, Wembley Stadium yang di London akan menyelenggarakan pertandingan babak semifinal serta final buat kedua kalinya setelah di tahun 1996. Menjadi pertama kalinya Piala Eropa memakai Video Assistant Referee atau VAR.
Tidak hanya itu saja, pertama kalinya negara tuan rumah malah tidak langsung lolos kualifikasi. Kebijakan tersebut pastinya berkaitan dengan 12 negara yang perannya sebagai tuan rumah. Piala Eropa edisi ke 16 ini pun menjadi Piala Eropa yang pertama kali digelar mengalami penundaan selama 12 bulan. Sebelumnya Piala Eropa selalu digelar dengan tepat waktu. Bagaimana? alasan force majeure (kondisi kahar atau bencana) menjadi dasar sangat kuat kenapa keputusan itu harus diambil tahun ini.
Kondisi ideal: Kompetisi klub selesai lamanya 30 Juni 2020
Piala Eropa ditunda hingga 12 bulan lamanya dilakukan juga demi memberikan ruang untuk kompetisi domestik buat menyelesaikan musim mereka hingga berakhir. Kehadiran pandemi virus corona mengakibatkan hampir semua liga yang ada di dunia memberhentikan kompetisi buat sementara. Misalnya Italia, mulai hari Rabu 18 Maret 2020 silam, terdapatnya 12 kasus corona di kalangan pemain klub Serie A. Baru pemain, belum lagi dengan para stafnya. Catatan lainnya, itu hanya di lingkup Serie A, belum lagi di divisi lainnya. Kondisi seperti inilah yang memaksa laga buat ditunda sementara. Kalau misalya kondisi membaik, maka laga juga akan digelar kembali pada tanggal 3 April 2020 sebelumnya.
Tapi, itu kondisi ideal. Federasi Sepak Bola Italia membuat skenario berbeda yakni dengan merangkai pertandingan supaya dimulai pada tanggal 3 Mei 2020. Misalnya skenario diterapkan misalnya pada Serie A, maka kompetisi akan selesai di tanggal 30 Juni 2020. Jika tidak bisa, maka benar-benar berakhir di tanggal 30 Juni, Federasi Sepak Bola Italia bisa berakhir di awal Juli 2020. Ketika Serie A dihentikan sementara, jalannya pertandingan telah memasuki pekan ke 26 walaupun sebagian tim belum menyelesaikan laga pekan ke 26 mereka. Artinya, Serie A tersisa 12 maupun 13 pertandingan. Meski begitu, tetap sama skenario tersebut cuma mampu diterapkan kalau kondisi sudah benar-benar kondusif.
Rangkaian buat mengakhiri pertandingan di akhir Juni 2020 pun berlaku dalam Liga Champions dan Liga Europa. Mencari jadwal palin pas dengan mengutamakan pertandingan domestik menjadi tugas dari satuan kerja secara khusus UEFA sebelumnya. Walaupun belum terdapatnya pengumuman secara resmi, final Liga Champions dan Liga Europa diprediksi akan diubah. Kalau awal mulanya final Liga Europa digelar tanggal 27 Mei, maka dipastikan jadwal terbarunya berubah 24 Juni. Sementara itu final Liga Champion tadinya tanggal 31 Mei, diprediksi akan tergeser jadi 27 Juni.